Rabu, 26 April 2017

BUIDAYA TANAMAN PANGAN KELAS X SEMESTER 2

 PenanamanHal yang harus diperhatikan:1.Waktu Tanam2.Pola Tanam3.Jarak Tanam4.Arah barisan 1.Siapkan Lahan tempat Menanam Singkong Singkong membutuhkan tanah yang gembur dan subur agar umbi yang dihasilkan bisa maksimal ukurannya selain kualitasnya,untuk itu sebelum Anda menanamnya, tanah tempat Anda menanam harus dicangkul terlebih dahulu. Anda dapat menggunakanteknik gundukan tanah memanjang seperti ketika Anda menanamcabai . Letakkan sampah daun yang nantinya akan berfungsisebagai pupuk alami di dalam gundukan tanah yang Anda buat tadi. Jangan lupa membuat jalan air antara gundukan yang satudengan lain agar tanah gundukan untuk menanam singkong tadi tidak terendam air.2.Siapkan Bibitnya dan Tanam Setelah tanah atau lahannya sudah siap, Anda dapat mulai memilihbibit singkong terbaikdan menanamnya. Beri jarak antar bibitkurang lebih 7 hingga 10cm agar tidak terlalu rapat. Perhatikan waktu Anda menanamnya supaya tidak terbalik, ujung bawah yangditanam ke dalam tanah adalah bagian bibit yang tua.3.Perawatan Tanaman SingkongMerawat singkong yang sudah Anda tanam tadi akan kita bagi menjadi 3 seperti di bawah ini:Merawat Tunas •Setelah beberapa waktu, akan mulai tumbuh tunas dari bibit yang Anda tanam. Anda harus menyingkirkan semua rumput yangtumbuh selama tunas muncul agar tanaman Anda tidak kekurangan unsur hara yang merupakan makanannya karena diambil olehrumput yang tumbuh di sekitarnya.Mengairi Tanaman Anda harus menjaga agar bibit yang Anda tanam tidak kekurangan air, tetapi usahakan agar tanaman Anda tidak terendam hinggabasah.#Memberi Pupuk Berikan pupuk kandang – Anda bisa membeli atau membuatnya sendiri dari ternak yang Anda miliki jika Anda memang petaniyang memiliki ternak. Pupuk kandang ini berguna untuk memaksimalkan pertumbuhan tanaman singkong Anda terutamadaunnya. P A N E N #Ciri dan Umur PanenKetela pohon dapat dipanen pada saat pertumbuhan daun bawah mulai berkurang. Warna daun mulai menguning dan banyak yang rontok.Umur panen tanaman ketela pohon telah mencapai 6 –8 bulan untuk varietas Genjah dan 9 –12 bulan untuk varietas Dalam.#Cara PanenKetela pohon dipanen dengan cara mencabut batangnya dan umbi yang tertinggal diambil dengan cangkul atau garpu tanah.PASCA PANEN #Pengumpulan Hasil panen dikumpulkan di lokasi yang cukup strategis, aman dan mudah dijangkau oleh angkutan.#Penyortiran dan Penggolongan Pemilihan atau penyortiran umbi ketela pohon sebenarnya dapat dilakukan pada saat pencabutan berlangsung. Akan tetapi penyortiran umbiketela pohon dapat dilakukan setelah semua pohon dicabut dan ditampung dalam suatu tempat. Penyortiran dilakukan untuk memilih umbiyang berwarna bersih terlihat dari kulit umbi yang segar serta yang cacat terutama terlihat dari ukuran besarnya umbi serta bercakhitam/garis-garis pada daging umbi.#Penyimpanan Cara penyimpanan hasil panen umbi ketela pohon dilakukan dengan cara sebagai berikut:a)Buat lubang di dalam tanah untuk tempat penyimpanan umbi segar ketela pohon tersebut. Ukuran lubang disesuaikan dengan jumlah umbiyang akan disimpan.b)Alasi dasar lubang dengan jerami atau daun-daun, misalnya dengan daun nangka atau daun ketela pohon itu sendiri.c) Masukkan umbi ketela pohon secara tersusun dan teratur secara berlapis kemudian masing-masing lapisan tutup dengan daun-daunansegar tersebut di atas atau jerami.d) Terakhir timbun lubang berisi umbi ketela pohon tersebut sampai lubang permukaan tertutup berbentuk cembung, dan sistempenyimpanan seperti ini cukup awet dan membuat umbi tetap segar seperti aslinya.#Pengemasan dan Pengangkutan Pengemasan umbi ketela pohon bertujuan untuk melindungi umbi dari kerusakan selama dalam pengangkutan. Untuk pasaran antar kota/dalam negeri dikemas dan dimasukkan dalam karung-karung goni atau keranjang terbuat dari bambu agar tetap segar. Khusus untukpemasaran antar pulau maupun diekspor, biasanya umbi ketela pohon ini dikemas dalam bentuk gaplek atau dijadikan tepung tapioka.Kemasan selanjutnya dapat disimpan dalam karton ataupun plastik-plastik dalam perbagai ukuran, sesuai permintaan produsen.Setelah dikemas umbi ketela pohon dalam bentuk segar maupun dalam bentuk gaplek ataupun tapioka diangkut dengan alat trasportasi baiktradisional maupun modernke pihak konsumen, baik dalam maupun luar negeri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar