Rabu, 29 Maret 2017

PERJALANAN RASULULOH MENYEBARKAN ISLAM DI MEKAH MATERI KELAS 10 SEMESTER 2

Sejarah Dakwah Rasulullah SAW Pada Periode Mekkah dan Madinah

1. Dakwah Rasulullah SAW pada periode Mekkah . Masyarakat Arab Jahiliyah Periode MekahObjek dakwah Rasulullah SAW pada awal kenabian adalah masyarakat Arab Jahiliyah, atau masyarakat yang masih berada dalam kebodohan. Dalam bidang agama, umumnya masyarakat Arab waktu itu sudah menyimpang jauh dari ajaran agama tauhid, yang telah diajarkan oleh para rasul terdahulu, seperti Nabi Adam A.S. Mereka umumnya beragama watsani atau agama penyembah berhala. Berhala-berhala yang mereka puja itu mereka letakkan di Ka’bah (Baitullah = rumah Allah SWT). Di antara berhala-berhala yang termahsyur bernama: Ma’abi, Hubai, Khuza’ah, Lata, Uzza dan Manar. Selain itu ada pula sebagian masyarakat Arab Jahiliyah yang menyembah malaikat dan bintang yang dilakukan kaum Sabi’in.2. Pengangkatan Nabi Muhammad SAW sebagai RasulPengangkatan Muhammad sebagai nabi atau rasul Allah SWT, terjadi pada tanggal 17 Ramadan, 13 tahun sebelum hijrah (610 M) tatkala beliau sedang bertahannus di Gua Hira, waktu itu beliau genap berusia 40 tahun. Gua Hira terletak di Jabal Nur, beberapa kilo meter sebelah utara kota Mekah.Muhamad diangkat Allah SWT, sebagai nabi atau rasul-Nya ditandai dengan turunnya Malaikat Jibril untuk menyampaikan wahyu yang pertama kali yakni Al-Qur’an Surah Al-‘Alaq, 96: 1-5. Turunnya ayat Al-Qur’an pertama tersebut, dalam sejarah Islam dinamakan Nuzul Al-Qur’an.Menurut sebagian ulama, setelah turun wahyu pertama (Q.S. Al-‘Alaq: 1-5) turun pula Surah Al-Mudassir: 1-7, yang berisi perintah Allah SWT agar Nabi Muhammad berdakwah menyiarkan ajaran Islam kepada umat manusia.Setelah itu, tatkala Nabi Muhammad SAW berada di Mekah (periode Mekah) selama 13 tahun (610-622 M), secara berangsur-angsur telah diturunkan kepada beliau, wahyu berupa Al-Qur’an sebanyak 4726 ayat, yang meliputi 89 surah. Surah-surah yang diturunkan pada periode Mekah dinamakan Surah Makkiyyah.3. Ajaran Islam Periode MekahAjaran Islam periode Mekah, yang harus didakwahkan Rasulullah SAW di awal kenabiannya adalah sebagai berikut:a. Keesaan Allah SWTb. Hari Kiamat sebagai hari pembalasanc. Kesucian jiwad. Persaudaraan dan PersatuanSTRATEGI DAKWAH RASULULLAH SAW PERIODE MEKAHTujuan dakwah Rasulullah SAW pada periode Mekah adalah agar masyarakat Arab meninggalkan kejahiliyahannya di bidang agama, moral dan hokum, sehingga menjadi umat yang meyakini kebenaran kerasulan nabi Muhammad SAW dan ajaran Islam yang disampaikannya, kemudian mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.Strategi dakwah Rasulullah SAW dalam berusaha mencapai tujuan yang luhur tersebut sebagai berikut:1. Dakwah secara Sembunyi-sembunyi Selama 3-4 TahunPada masa dakwah secara sembunyi-sembunyi ini, Rasulullah SAW menyeru untuk masuk Islam, orang-orang yang berada di lingkungan rumah tangganya sendiri dan kerabat serta sahabat dekatnya. Mengenai orang-orang yang telah memenuhi seruan dakwah Rasulullah SAW tersebut adalah: Khadijah binti Khuwailid (istri Rasulullah SAW, wafat tahun ke-10 dari kenabian), Ali bin Abu Thalib (saudara sepupu Rasulullah SAW yang tinggal serumah dengannya), Zaid bin Haritsah (anak angkat Rasulullah SAW), Abu Bakar Ash-Shiddiq (sahabat dekat Rasulullah SAW) dan Ummu Aiman (pengasuh Rasulullah SAW pada waktu kecil).Abu Bakar Ash-Shiddiq juga berdakwah ajaran Islam sehingga ternyata beberapa orang kawan dekatnya menyatakan diri masuk Islam, mereka adalah:۞    Abdul Amar dari Bani Zuhrah۞    Abu Ubaidah bin Jarrah dari Bani Haris۞    Utsman bin Affan۞    Zubair bin Awam۞    Sa’ad bin Abu Waqqas۞    Thalhah bin Ubaidillah.Orang-orang yang masuk Islam, pada masa dakwah secara sembunyi-sembunyi, yang namanya sudah disebutkan d atas disebut Assabiqunal Awwalun (pemeluk Islam generasi awal).2. Dakwah secara terang-teranganDakwah secara terang-terangan ini dimulai sejak tahun ke-4 dari kenabian, yakni setelah turunnya wahyu yang berisi perintah Allah SWT agar dakwah itu dilaksanakan secara terang-terangan. Wahyu tersebut berupa ayat Al-Qur’an Surah 26: 214-216.Tahap-tahap dakwah Rasulullah SAW secara terang-terangan ini antara lain sebaga berikut:Mengundang kaum kerabat keturunan dari Bani Hasyim, untuk menghadiri jamuan makan dan mengajak agar masuk Islam. Walau banyak yang belum menerima agama Islam, ada 3 orang kerabat dari kalangan Bani Hasyim yang sudah masuk Islam, tetapi merahasiakannya. Mereka adalah Ali bin Abu Thalib, Ja’far bin Abu Thalib, dan Zaid bin Haritsah.Rasulullah SAW mengumpulkan para penduduk kota Mekah, terutama yang berada dan bertempat tinggal di sekitar Ka’bah untuk berkumpul di Bukit Shafa.Pada periode dakwah secara terang-terangan ini juga telah menyatakan diri masuk Islam dari kalangan kaum kafir Quraisy, yaitu: Hamzah bin Abdul Muthalib (paman Nabi SAW) dan Umar bin Khattab. Hamzah bin Abdul Muthalib masuk Islam pada tahun ke-6 dari kenabian, sedangkan Umar bin Khattab (581-644 M).Rasulullah SAW menyampaikan seruan dakwahnya kepada para penduduk di luar kota Mekah. Sejarah mencatat bahwa penduduk di luar kota Mekah yang masuk Islam antara lain:۞    Abu Zar Al-Giffari, seorang tokoh dari kaum Giffar.۞    Tufail bin Amr Ad-Dausi, seorang penyair terpandang dari kaum Daus.۞    Dakwah Rasulullah SAW terhadap penduduk Yastrib (Madinah). Gelombang pertama tahun 620 M, telah masuk Islam dari suku Aus dan Khazraj sebanyak 6 orang. Gelombang kedua tahun 621 M, sebanyak 13 orang, dan pada gelombang ketiga tahun berikutnya lebih banyak lagi. Diantaranya Abu Jabir Abdullah bin Amr, pimpinan kaum Salamah.Pertemuan umat Islam Yatsrib dengan Rasulullah SAW pada gelombang ketiga ini, terjadi pada tahun ke-13 dari kenabian dan menghasilkan Bai’atul Aqabah. Isi Bai’atul Aqabah tersebut merupakan pernyataan umat Islam Yatsrib bahwa mereka akan melindungi dan membela Rasulullah SAW. Selain itu, mereka memohon kepada Rasulullah SAW dan para pengikutnya agar berhijrah ke Yatsrib.3. Reaksi Kaum Kafir Quraisy terhadap Dakwah Rasulullah SAWProf. Dr. A. Shalaby dalam bukunya Sejarah Kebudayaan Islam, telah menjelaskan sebab-sebab kaum Quraisy menentang dakwah Rasulullah SAW, yakni:Kaum kafir Quraisy, terutama para bangsawannya sangat keberatan dengan ajaran persamaan hak dan kedudukan antara semua orang. Mereka mempertahankan tradisi hidup berkasta-kasta dalam masyarakat. Mereka juga ingin mempertahankan perbudakan, sedangkan ajaran Rasulullah SAW (Islam) melarangnya.Kaum kafir Quraisy menolak dengan keras ajaran Islam yang adanya kehidupan sesudah mati yakni hidup di alam kubur dan alam akhirat, karena mereka merasa ngeri dengan siksa kubur dan azab neraka.Kaum kafir Quraisy menilak ajaran Islam karena mereka merasa berat meninggalkan agama dan tradisi hidupa bermasyarakat warisan leluhur mereka.Dan, kaum kafir Quraisy menentang keras dan berusaha menghentikan dakwah Rasulullah SAW karena Islam melarang menyembah berhala.Usaha-usaha kaum kafir Quraisy untuk menolak dan menghentikan dakwah Rasulullah SAW bermacam-macam antara lain:۞    Para budak yang telah masuk Islam, seperti: Bilal, Amr bin Fuhairah, Ummu Ubais an-Nahdiyah, dan anaknya al-Muammil dan Az-Zanirah, disiksa oleh para pemiliknya (kaum kafir Quraisy) di luar batas perikemanusiaan.۞    Kaum kafir Quraisy mengusulkan pada Nabi Muhammad SAW agar permusuhan di antara mereka dihentikan. Caranya suatu saat kaum kafir Quraisy menganut Islam dan melaksanakan ajarannya. Di saat lain umat Islam menganut agama kamu kafir Quraisy dan melakukan penyembahan terhadap berhala.Dalam menghadapi tantangan dari kaum kafir Quraisy, salah satunya Nabi Muhammad SAW menyuruh 16 orang sahabatnya, termasuk ke dalamnya Utsman bin Affan dan 4 orang wanita untuk berhijrah ke Habasyah (Ethiopia), karena Raja Negus di negeri itu memberikan jaminan keamanan. Peristiwa hijrah yang pertama ke Habasyah terjadi pada tahun 615 M.Suatu saat keenam belas orang tersebut kembali ke Mekah, karena menduga keadaan di Mekah sudah normal dengan masuk Islamnya salah satu kaum kafir Quraisy, yaitu Umar bin Khattab. Namun, dugaan mereka meleset, karena ternyata Abu Jahal labih kejam lagi.Akhirnya, Rasulullah SAW menyuruh sahabatnya kembali ke Habasyah yang kedua kalinya. Saat itu, dipimpin oleh Ja’far bin Abu Thalib.Pada tahun ke-10 dari kenabian (619 M) Abu Thalib, paman Rasulullah SAW dan pelindungnya wafat. Empat hari setelah itu istri Nabi Muhammad SAW juga telah wafat. Dalam sejarah Islam tahun wafatnya Abu Thalib dan Khadijah disebut ‘amul huzni (tahun duka cita).2. Dakwah Rasulullah SAW pada periode MedinahPada abad ke-5 sejarah dakwah Rasulullah SAW. Di Mekah, bangsa Quraisy dengan segala upaya berusaha melumpuhkan gerakan Muhammad SAW. Hal ini dibuktikan dengan pemboikotan terhadap Bani Hasyiim dan Bani Muthalib (keluarga besar Muhammad SAW.). beberapa pemboikotan tersebut antara lain :a. Memutuskan hubungan perkawinan.b. Memutuskan hubungan jual beli.c. Memutuskan hubungan ziarah-menziarahi.d. Tidak ada tolong menolong.Pemboikotan itu tertulis di atas selembar sahitah atau plakat yang digantungkan di Kakbah dan tidak akan dicabut sebelum Muhammad SAW. Menghentikan gerakannya. Selama tiga tahun lamanya Bani Hasyim dan Bani Muthalib menderita kemiskinan akibat pemboikotan itu. Banyak pengikut Rasulullah yang menyingkir ke luar kota Mekah untuk mempertahankan hidup untuk menyelamatkan diriUjian bagi Rasulullah SAW. Juga bertambah berat dengan wafatnyadua orang yang sangat dicintainya, yaitu pamannya, Abu Thalib dalam usia 87 tahun dan istrinya, yaitu Khadijah. Peristiwa tersebut yang terjadi pada tahun ke-10 dari masa kenabian (620 M) dalam sejarah disebut Amul Huzni (tahun kesedihan atau tahun duka cita).Dengan meninggalnya dua tokoh tersebut orang Quraisy makin berani dan leluasa mengganggu dan menghalangi Rasulullah SAW. Mereka berani melempar kotoran ke punggung Nabi, bahkan Beliau hampir meninggal karena ada orang yang hendak mencekiknya. Nabi Muhammad SAW. Merasakan bahwa dakwah di Mekah tidak lagi sesuai sebagai pusat dakwah Islam. Oleh karena itu, Beliau bersama Zaid bin Haritsah pergi hijrah ke Thaif untuk berdakwah. Ajaran Rasulullah itu ditolak dengan kasar. Bahkan mereka pun mengusir, menyoraki dan mengejar Rasulullah sambil di lempari dengan batu. Saat itu Rasulullah SAW. Sempat berlindung di bawah kebun anggur di kebun Utba dan Syaiba (anak Rabia). Meski demikian terluka, Rasulullah SAW. tetap sabar dan berlapang dada serta ikhlas. Kesulitan dan hambatan yang terus-menerus menimpa Muhammad SAW. Dan pengikutnya dihadapi dengan sabar dan tawakal.Saat mengahadapi ujian yang berat dan tingkat perjuangan sudah berada pada puncaknya, Rasulullah SAW. di perintahkan oleh Allah SWT untuk menjalani Isra dan Mi’raj dari Mekah menuju ke Baitul Maqdis di Palestina, dan selanjutnya naik ke langit hingga ke Sidratul Muntaha (QS Al-Isra/17:1). Kejadian Isra dan Mi’raj terjadi pada malam 17 rajab tahun ke-11 dari kenabiannya (sekitar 621 M) di tempuh dalam waktu satu malam.Hikmah Allah Swt. Dari peristiwa isra dan mi’raj antar lain sebagai berikut.1. Karunia dan keistimewaan tersendiri bagi Nabi Muhammad SAW. Yang tidak pernah diberikan Allah SWT. Kepada manusia dan nabi-nabi sebelumnya.2. Memberikan penambahan kekuatan iman keyakinan Beliau sebagai rasul untuk terus menyerukan agama Allah SWT kepada seluruh umat manusia.3. Menjadi ujian bagi kaum muslimin sendiri sejauh mana mereka beriman dan percaya kepada kejadian yang menakjubkan itu yang hanya ditempuh dalam waktu semalam. Peristiwa ini dijadikan olok-olok oleh kaum Quraisy dan menuduh Nabi Muhammad SAW. Sudah gila. Meski demikian, ada orang yang beriman atau percaya terhadap kejadian ini, yaitu Abu Bakar sehingga nama Beliau ditambahkan dengan gelar As Sidik.B. Hijrah Nabi Muhammad SAW. Ke Yastrib (Madinah)Faktor yang menorong hijrahnya Nabi SAW1. Ada tanda-tanda baik pada perkembangan Islam di Yatsrib, karena:pada tahun 621 M telah datang 13 orang penduduk Yatsrib menemui Nabi Muhammad SAW di bukit Akabah.pada tahun berikutnya, 622 M datang lagi sebanyak 73 orang Yatsrib ke Mekkah yang terdiri dari suku Aus dan Khazraj. Saat itu mereka tampaknya datang untuk melakukan haji, tetapi sesungguhnya kedatangan mereka adalah untuk menjumpai rasulullah SAW dan mengundang mereka agar pindah ke Yatsrib. Mereka berjanji akan membela dan mempertahankan serta melindungi Rasulullah besert para pengikut dan keluarganya seperti melindungi keluarga mereka sendiri. Perjanjian ini disebut Perjanjian Aqabah II. Akhirnya, Rasululah SAW menyuruhlah sahabat-sahabat Nabi pindah bersama.2. Rencana pembunuhan Nabi saw oleh kaum Quraisy yang hasil kesepakatannya diputuskan oleh pemuka-pemuka Quraisy di Darun Nadwah. Mereka menyatakan bahwa :Mereka sangat khawatir jika Muhammad dan pengikutnya telah berkuasa di Yatsrib. Pasti Muhammad akan menyerang kafilah-kafilah dagang Quraisy yang pulang pergi ke Syam. Hal itu akan mengakibatkan kerugian bagi perniagaan mereka.Membunuh Nabi saw sebelum beliau ikut pindah ke Yatsrib. Dengan cara setiap suku Quraisy mengirimkan seorang pemuda tangguh sehingga apabila Rasulullah SAW terbunuh, keluarganya tidak akan mampu membela diri di hadapan seluruh suku Quraisy, kemudian mengepung rumah Nabi SAW dan akan membunuhnya di saat fajar, yakni ketika Rasulullah SAW akan melaksanakan sholat Subuh.Rencana-rencana tersebut diketaui oleh Nabi saw dan para pemuda Qurasy terkacoh. Karena yang tidur adalah Ali bin Abi Thalib bukan Rsulullah SAW. Rasulullah SAW sudah berangkat lebih awal dan sudah mengetahu kejahatan itu sebelum para pemuda Quraisy datang. Mereka mengejar dan menjelajahi seluruh kota untuk mencari Nabi saw tetapi hasilnya nihil. Kemudian Nabi bersama pengikutnya melanjutkan perjalanannya menelusuri pantai laut meraC. Akhir Periode Dakwah Rasulullah Di Kota MekahDengan berpindahnya Nabi saw dari Mekkah maka berakhirlah periode pertama perjalanan dakwah beliau di kota Mekkah. Lebih kurang 13 tahun lamanya, Beliau Beliau berjuang antara hidup dan mati menyerukan agama Islam di tengah masyarakat Mekkah dengan jihad kesabaran, harta benda, jiwa dan raga.Sebelum memasuki Yatsrib, Nabi saw singgah di Quba selama 4 hari beristirahat, Nabi mendirikan sebuah masjid quba dan masjid pertama dalam sejarah Islam. Tepat pada hari Jumat 12 Rabiul awal tahun 1 Hijrah bertepatan pada 24 September 6 M. Merekamendapat sambutan penuh haru, hormat, dan kerinduan diiringi puji-pujian dari seluruh masyarakat Madinah. Nabi saw mengadakan shalat Jumat yang pertama kali dalam sejarah Islam dan Beliaupun berkhotbah di hadapan muslimin Muhajirin dan Anshar.Sejak Saat itu, Kota Yastrib berubah namanya menjadi Madinah Nabi (Madinah Rasul) selanjutnya kota itu disebut Madinah. Orang-orang yang pindah atau hijrah mendapat sebutan kaum Muhajirin artinya pendatang. Adapun penduduk asli disebut Anshar artinya pembela. Adapun penduduk kota Madinah itu sendiri terdiri dari dua golongan yang berbeda, yaitu :Golongan Arab yang berasal dari selatan yang terdiri dari suku Aus dan KhazrajGolongan yahudi, yaitu orang-orang Israel yang berasal dari utara (Palestina). Kebiasaan orang-orang Yahudi ini selalu membangga-banggakan diri pada penduduk asli dan sering mengadu domba antara suku Aus dan Khazraj sekadar mengambil keuntungan dari hasil penjualan senjatanya.Peristiwa hijrah ini amat penting artinya bagi Islam dan kaum muslim karena hijrahnya Nabi SAW dari Mekah ke Madinah dijadikan sebagai awal permulaan tahun Hijriyah. Dengan hijrahnya kaum muslim, terbukalah kesempatan bagi Nabi SAW untuk mengatur strategi membentuk masyarakat muslim yang bebas dari ancaman dan tekanan. Beberapa strategi dalam hal tersebut adalah mengadakan perjanjian saling membantu antara kaum muslim dengan kaum nonmuslim dan membangun kerja sama, baik dibidang poitik, ekonomi, sosial, serta dasar-dasar daulah Islamiyah. Dakwah Rasulullah periode Madinah dapat mewujudkan masyarakat muslim di Madinah yang adil dan makmur sehingga menjadi prototipe masyarakat ideal atau yang sering disebut masyarakat madani. Beliau juga turut berjuang dalam memelihara dan mempertahankan masyarakat yang dibinyanya itu dari segala macam tantangan, baik yang berasal dari dalam maupun dari luar.D. Substansi dan strategi dakwah Raslullah SAW. Periode MadinahAdapun substansi dan strategi dakah Rasulullah saw antara lain:1. Membina masyarakat Islam melalui pertalian persaudaraan antara kaum Muhajjirin dengan kaum Anshar. Kaum Muhajirin yang jauh dari sanak keluarga dan kampung halaman mereka dipersaudarakan dengan kaum Anshar secara ikhlas dan hanya mengharap keridaan Allah SWT. Sebagai contoh, Abu Bakar dipersaudarakan dengan Harisah bin Zaid, Jafar bin Abi Thalib dipersaudarakan dengan Mu’az bin Jabal, dan Umar bin Khattab dipersaudarakan dengan Itbah bin Malik. Begitu seterusnya sehingga setiap orang dari Kaum Anshar dipersaudarakan dengan kaum Muhajirin.2. Memellihara dan mempertahankan masyarakat Islam Dalam upaya menciptakan suasana tentram dan aman agar masyarakat muslim yang dibina itu dapat terpelihara dan bertahan, Rasulullah SAW membuat perjanjian persahabatan perdamaian dengan kaum Yahudi yang berdiam di kota Madinah dan sekitarnya. Tindakan ini belum pernah dilakukan oleh nabi dan rasul sebelumnya. Isi perjanjiannya sebagai berikut :a. Kebebasan beragama bagi semua golongan dan masing-masing golongan mempunyai wewenang penuh terhadap anggits golongannya.b. Semua lapisan, baik muslim maupun Yahudi harus tolong menolong dan saling mebantu untuk melawan siapa saja yang memerangi mereka. Semua wajib mempertahankan kota bila ada serangan dari luarc. Kota Madinah adalah ota suci yang wajib dihormati oleh mereka yang terikat dengan perjanjian itu. Apabila terjadi perselisihan antara muslim dan Yahudi, maka urusan itu diserahkan kepada Allah SWT dan rasul(Al Qur’an dan sunah).d. Mengakui dan mentaati kesatuan pimpinan untuk kota Madinah yang disetujui dipegang oleh Nabi Muhammad SAW.3. Meletakkan dasar-daar politik ekonomi dan sosial untuk masyarakat Islam. Melalui wahyu yang turun di kota Madinah dimana sebagian besar berkaitan dengan pembinaan hukum Islam, Nabi Muhammad SAW dapat menetapkan dasar-dasar yang kuat bagi masyarakat muslim dalam berbagai aspek kehidupan, baik di lapangan politik,ekonomi, sosial, dan lain-lain.Dengan diletakannya dasar-dasar yang berkala ini masyarakat dan pemerintahan Islam dapat mewujudkan nagari “ Baldatun Thiyibatun Warabbun Ghafur “ dan Madinah disebut “ Madinatul Munawwarah ”.E. Hikmah Sejarah Dakwah Rasulullah SAW. Periode MadinahHikmah sejarah dakwah Rasulullah SAW antara lain :1. Dengan persaudaraan yang telah dilakukan oleh kaum Muhajirin dan kaum Anshardapat memberikan rasa aman dan tentram.2. Persatuan dan saling menghormati antar agama3. Menumbuh-kembangkan tolong menolong antara yang kuat dan lemah, yang kaya dan miskin4. Memahami bahwa umat Islam harus berpegang menurut aturan Allah swt5. memahami dan menyadaribahwa kita wajib agar menjalin hubungan dengan Allah swt dan antara manusia dengan manusia6. Kita mendapatkan warisan yang sangat menentukan keselamatan kita baik di dunia maupun di akhirat.7. Menjadikan inspirasi dan motivasi dalam menyiarkan agama Islam8. Terciptanya hubungan yang kondusifF. Sikap dan PerilakuSikap dan perilaku yang mencerminkan dakwah Rasulullah SAW antara lain :1. mengimani dengan sebenar-benarnya bahwa Muhammad saw adalah rasul dan nabi penutup para nabi2. Mencintai Rasullulah saw3. mensosialisasikan sunnah Nabi saw4. Gemar dan senang membaca buku sejarah nabi-nabi5. Memelihara silaturahmi dengan sesama manusia6. Berkunjung ke tanah suci Mekkah atau Madinah untuk melihat/ menapak tilas perjuangan Nabi Muhammad saw7. Mempelajari dan memahami Al Quran dan hadis-hadisnya8. Senantiasa berjihad dijalan Allah9. Aktif/ikut serta dalam acara kepanitiaan untuk memperingati hari-hari besar Islam10. Merawat dan melestarikan tempat ibadah (masjid)11. Menekuni dan mempelajari warisan Nabi saw-

PERJALANAN RASULULOH MENYEBARKAN ISLAM DI MEKAH MATERI KELAS 10 SEMESTER 2

Gubi;Rahmat

Sejarah Dakwah Rasulullah SAW Pada Periode Mekkah dan Madinah

1. Dakwah Rasulullah SAW pada periode Mekkah . Masyarakat Arab Jahiliyah Periode MekahObjek dakwah Rasulullah SAW pada awal kenabian adalah masyarakat Arab Jahiliyah, atau masyarakat yang masih berada dalam kebodohan. Dalam bidang agama, umumnya masyarakat Arab waktu itu sudah menyimpang jauh dari ajaran agama tauhid, yang telah diajarkan oleh para rasul terdahulu, seperti Nabi Adam A.S. Mereka umumnya beragama watsani atau agama penyembah berhala. Berhala-berhala yang mereka puja itu mereka letakkan di Ka’bah (Baitullah = rumah Allah SWT). Di antara berhala-berhala yang termahsyur bernama: Ma’abi, Hubai, Khuza’ah, Lata, Uzza dan Manar. Selain itu ada pula sebagian masyarakat Arab Jahiliyah yang menyembah malaikat dan bintang yang dilakukan kaum Sabi’in.2. Pengangkatan Nabi Muhammad SAW sebagai RasulPengangkatan Muhammad sebagai nabi atau rasul Allah SWT, terjadi pada tanggal 17 Ramadan, 13 tahun sebelum hijrah (610 M) tatkala beliau sedang bertahannus di Gua Hira, waktu itu beliau genap berusia 40 tahun. Gua Hira terletak di Jabal Nur, beberapa kilo meter sebelah utara kota Mekah.Muhamad diangkat Allah SWT, sebagai nabi atau rasul-Nya ditandai dengan turunnya Malaikat Jibril untuk menyampaikan wahyu yang pertama kali yakni Al-Qur’an Surah Al-‘Alaq, 96: 1-5. Turunnya ayat Al-Qur’an pertama tersebut, dalam sejarah Islam dinamakan Nuzul Al-Qur’an.Menurut sebagian ulama, setelah turun wahyu pertama (Q.S. Al-‘Alaq: 1-5) turun pula Surah Al-Mudassir: 1-7, yang berisi perintah Allah SWT agar Nabi Muhammad berdakwah menyiarkan ajaran Islam kepada umat manusia.Setelah itu, tatkala Nabi Muhammad SAW berada di Mekah (periode Mekah) selama 13 tahun (610-622 M), secara berangsur-angsur telah diturunkan kepada beliau, wahyu berupa Al-Qur’an sebanyak 4726 ayat, yang meliputi 89 surah. Surah-surah yang diturunkan pada periode Mekah dinamakan Surah Makkiyyah.3. Ajaran Islam Periode MekahAjaran Islam periode Mekah, yang harus didakwahkan Rasulullah SAW di awal kenabiannya adalah sebagai berikut:a. Keesaan Allah SWTb. Hari Kiamat sebagai hari pembalasanc. Kesucian jiwad. Persaudaraan dan PersatuanSTRATEGI DAKWAH RASULULLAH SAW PERIODE MEKAHTujuan dakwah Rasulullah SAW pada periode Mekah adalah agar masyarakat Arab meninggalkan kejahiliyahannya di bidang agama, moral dan hokum, sehingga menjadi umat yang meyakini kebenaran kerasulan nabi Muhammad SAW dan ajaran Islam yang disampaikannya, kemudian mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.Strategi dakwah Rasulullah SAW dalam berusaha mencapai tujuan yang luhur tersebut sebagai berikut:1. Dakwah secara Sembunyi-sembunyi Selama 3-4 TahunPada masa dakwah secara sembunyi-sembunyi ini, Rasulullah SAW menyeru untuk masuk Islam, orang-orang yang berada di lingkungan rumah tangganya sendiri dan kerabat serta sahabat dekatnya. Mengenai orang-orang yang telah memenuhi seruan dakwah Rasulullah SAW tersebut adalah: Khadijah binti Khuwailid (istri Rasulullah SAW, wafat tahun ke-10 dari kenabian), Ali bin Abu Thalib (saudara sepupu Rasulullah SAW yang tinggal serumah dengannya), Zaid bin Haritsah (anak angkat Rasulullah SAW), Abu Bakar Ash-Shiddiq (sahabat dekat Rasulullah SAW) dan Ummu Aiman (pengasuh Rasulullah SAW pada waktu kecil).Abu Bakar Ash-Shiddiq juga berdakwah ajaran Islam sehingga ternyata beberapa orang kawan dekatnya menyatakan diri masuk Islam, mereka adalah:۞    Abdul Amar dari Bani Zuhrah۞    Abu Ubaidah bin Jarrah dari Bani Haris۞    Utsman bin Affan۞    Zubair bin Awam۞    Sa’ad bin Abu Waqqas۞    Thalhah bin Ubaidillah.Orang-orang yang masuk Islam, pada masa dakwah secara sembunyi-sembunyi, yang namanya sudah disebutkan d atas disebut Assabiqunal Awwalun (pemeluk Islam generasi awal).2. Dakwah secara terang-teranganDakwah secara terang-terangan ini dimulai sejak tahun ke-4 dari kenabian, yakni setelah turunnya wahyu yang berisi perintah Allah SWT agar dakwah itu dilaksanakan secara terang-terangan. Wahyu tersebut berupa ayat Al-Qur’an Surah 26: 214-216.Tahap-tahap dakwah Rasulullah SAW secara terang-terangan ini antara lain sebaga berikut:Mengundang kaum kerabat keturunan dari Bani Hasyim, untuk menghadiri jamuan makan dan mengajak agar masuk Islam. Walau banyak yang belum menerima agama Islam, ada 3 orang kerabat dari kalangan Bani Hasyim yang sudah masuk Islam, tetapi merahasiakannya. Mereka adalah Ali bin Abu Thalib, Ja’far bin Abu Thalib, dan Zaid bin Haritsah.Rasulullah SAW mengumpulkan para penduduk kota Mekah, terutama yang berada dan bertempat tinggal di sekitar Ka’bah untuk berkumpul di Bukit Shafa.Pada periode dakwah secara terang-terangan ini juga telah menyatakan diri masuk Islam dari kalangan kaum kafir Quraisy, yaitu: Hamzah bin Abdul Muthalib (paman Nabi SAW) dan Umar bin Khattab. Hamzah bin Abdul Muthalib masuk Islam pada tahun ke-6 dari kenabian, sedangkan Umar bin Khattab (581-644 M).Rasulullah SAW menyampaikan seruan dakwahnya kepada para penduduk di luar kota Mekah. Sejarah mencatat bahwa penduduk di luar kota Mekah yang masuk Islam antara lain:۞    Abu Zar Al-Giffari, seorang tokoh dari kaum Giffar.۞    Tufail bin Amr Ad-Dausi, seorang penyair terpandang dari kaum Daus.۞    Dakwah Rasulullah SAW terhadap penduduk Yastrib (Madinah). Gelombang pertama tahun 620 M, telah masuk Islam dari suku Aus dan Khazraj sebanyak 6 orang. Gelombang kedua tahun 621 M, sebanyak 13 orang, dan pada gelombang ketiga tahun berikutnya lebih banyak lagi. Diantaranya Abu Jabir Abdullah bin Amr, pimpinan kaum Salamah.Pertemuan umat Islam Yatsrib dengan Rasulullah SAW pada gelombang ketiga ini, terjadi pada tahun ke-13 dari kenabian dan menghasilkan Bai’atul Aqabah. Isi Bai’atul Aqabah tersebut merupakan pernyataan umat Islam Yatsrib bahwa mereka akan melindungi dan membela Rasulullah SAW. Selain itu, mereka memohon kepada Rasulullah SAW dan para pengikutnya agar berhijrah ke Yatsrib.3. Reaksi Kaum Kafir Quraisy terhadap Dakwah Rasulullah SAWProf. Dr. A. Shalaby dalam bukunya Sejarah Kebudayaan Islam, telah menjelaskan sebab-sebab kaum Quraisy menentang dakwah Rasulullah SAW, yakni:Kaum kafir Quraisy, terutama para bangsawannya sangat keberatan dengan ajaran persamaan hak dan kedudukan antara semua orang. Mereka mempertahankan tradisi hidup berkasta-kasta dalam masyarakat. Mereka juga ingin mempertahankan perbudakan, sedangkan ajaran Rasulullah SAW (Islam) melarangnya.Kaum kafir Quraisy menolak dengan keras ajaran Islam yang adanya kehidupan sesudah mati yakni hidup di alam kubur dan alam akhirat, karena mereka merasa ngeri dengan siksa kubur dan azab neraka.Kaum kafir Quraisy menilak ajaran Islam karena mereka merasa berat meninggalkan agama dan tradisi hidupa bermasyarakat warisan leluhur mereka.Dan, kaum kafir Quraisy menentang keras dan berusaha menghentikan dakwah Rasulullah SAW karena Islam melarang menyembah berhala.Usaha-usaha kaum kafir Quraisy untuk menolak dan menghentikan dakwah Rasulullah SAW bermacam-macam antara lain:۞    Para budak yang telah masuk Islam, seperti: Bilal, Amr bin Fuhairah, Ummu Ubais an-Nahdiyah, dan anaknya al-Muammil dan Az-Zanirah, disiksa oleh para pemiliknya (kaum kafir Quraisy) di luar batas perikemanusiaan.۞    Kaum kafir Quraisy mengusulkan pada Nabi Muhammad SAW agar permusuhan di antara mereka dihentikan. Caranya suatu saat kaum kafir Quraisy menganut Islam dan melaksanakan ajarannya. Di saat lain umat Islam menganut agama kamu kafir Quraisy dan melakukan penyembahan terhadap berhala.Dalam menghadapi tantangan dari kaum kafir Quraisy, salah satunya Nabi Muhammad SAW menyuruh 16 orang sahabatnya, termasuk ke dalamnya Utsman bin Affan dan 4 orang wanita untuk berhijrah ke Habasyah (Ethiopia), karena Raja Negus di negeri itu memberikan jaminan keamanan. Peristiwa hijrah yang pertama ke Habasyah terjadi pada tahun 615 M.Suatu saat keenam belas orang tersebut kembali ke Mekah, karena menduga keadaan di Mekah sudah normal dengan masuk Islamnya salah satu kaum kafir Quraisy, yaitu Umar bin Khattab. Namun, dugaan mereka meleset, karena ternyata Abu Jahal labih kejam lagi.Akhirnya, Rasulullah SAW menyuruh sahabatnya kembali ke Habasyah yang kedua kalinya. Saat itu, dipimpin oleh Ja’far bin Abu Thalib.Pada tahun ke-10 dari kenabian (619 M) Abu Thalib, paman Rasulullah SAW dan pelindungnya wafat. Empat hari setelah itu istri Nabi Muhammad SAW juga telah wafat. Dalam sejarah Islam tahun wafatnya Abu Thalib dan Khadijah disebut ‘amul huzni (tahun duka cita).2. Dakwah Rasulullah SAW pada periode MedinahPada abad ke-5 sejarah dakwah Rasulullah SAW. Di Mekah, bangsa Quraisy dengan segala upaya berusaha melumpuhkan gerakan Muhammad SAW. Hal ini dibuktikan dengan pemboikotan terhadap Bani Hasyiim dan Bani Muthalib (keluarga besar Muhammad SAW.). beberapa pemboikotan tersebut antara lain :a. Memutuskan hubungan perkawinan.b. Memutuskan hubungan jual beli.c. Memutuskan hubungan ziarah-menziarahi.d. Tidak ada tolong menolong.Pemboikotan itu tertulis di atas selembar sahitah atau plakat yang digantungkan di Kakbah dan tidak akan dicabut sebelum Muhammad SAW. Menghentikan gerakannya. Selama tiga tahun lamanya Bani Hasyim dan Bani Muthalib menderita kemiskinan akibat pemboikotan itu. Banyak pengikut Rasulullah yang menyingkir ke luar kota Mekah untuk mempertahankan hidup untuk menyelamatkan diriUjian bagi Rasulullah SAW. Juga bertambah berat dengan wafatnyadua orang yang sangat dicintainya, yaitu pamannya, Abu Thalib dalam usia 87 tahun dan istrinya, yaitu Khadijah. Peristiwa tersebut yang terjadi pada tahun ke-10 dari masa kenabian (620 M) dalam sejarah disebut Amul Huzni (tahun kesedihan atau tahun duka cita).Dengan meninggalnya dua tokoh tersebut orang Quraisy makin berani dan leluasa mengganggu dan menghalangi Rasulullah SAW. Mereka berani melempar kotoran ke punggung Nabi, bahkan Beliau hampir meninggal karena ada orang yang hendak mencekiknya. Nabi Muhammad SAW. Merasakan bahwa dakwah di Mekah tidak lagi sesuai sebagai pusat dakwah Islam. Oleh karena itu, Beliau bersama Zaid bin Haritsah pergi hijrah ke Thaif untuk berdakwah. Ajaran Rasulullah itu ditolak dengan kasar. Bahkan mereka pun mengusir, menyoraki dan mengejar Rasulullah sambil di lempari dengan batu. Saat itu Rasulullah SAW. Sempat berlindung di bawah kebun anggur di kebun Utba dan Syaiba (anak Rabia). Meski demikian terluka, Rasulullah SAW. tetap sabar dan berlapang dada serta ikhlas. Kesulitan dan hambatan yang terus-menerus menimpa Muhammad SAW. Dan pengikutnya dihadapi dengan sabar dan tawakal.Saat mengahadapi ujian yang berat dan tingkat perjuangan sudah berada pada puncaknya, Rasulullah SAW. di perintahkan oleh Allah SWT untuk menjalani Isra dan Mi’raj dari Mekah menuju ke Baitul Maqdis di Palestina, dan selanjutnya naik ke langit hingga ke Sidratul Muntaha (QS Al-Isra/17:1). Kejadian Isra dan Mi’raj terjadi pada malam 17 rajab tahun ke-11 dari kenabiannya (sekitar 621 M) di tempuh dalam waktu satu malam.Hikmah Allah Swt. Dari peristiwa isra dan mi’raj antar lain sebagai berikut.1. Karunia dan keistimewaan tersendiri bagi Nabi Muhammad SAW. Yang tidak pernah diberikan Allah SWT. Kepada manusia dan nabi-nabi sebelumnya.2. Memberikan penambahan kekuatan iman keyakinan Beliau sebagai rasul untuk terus menyerukan agama Allah SWT kepada seluruh umat manusia.3. Menjadi ujian bagi kaum muslimin sendiri sejauh mana mereka beriman dan percaya kepada kejadian yang menakjubkan itu yang hanya ditempuh dalam waktu semalam. Peristiwa ini dijadikan olok-olok oleh kaum Quraisy dan menuduh Nabi Muhammad SAW. Sudah gila. Meski demikian, ada orang yang beriman atau percaya terhadap kejadian ini, yaitu Abu Bakar sehingga nama Beliau ditambahkan dengan gelar As Sidik.B. Hijrah Nabi Muhammad SAW. Ke Yastrib (Madinah)Faktor yang menorong hijrahnya Nabi SAW1. Ada tanda-tanda baik pada perkembangan Islam di Yatsrib, karena:pada tahun 621 M telah datang 13 orang penduduk Yatsrib menemui Nabi Muhammad SAW di bukit Akabah.pada tahun berikutnya, 622 M datang lagi sebanyak 73 orang Yatsrib ke Mekkah yang terdiri dari suku Aus dan Khazraj. Saat itu mereka tampaknya datang untuk melakukan haji, tetapi sesungguhnya kedatangan mereka adalah untuk menjumpai rasulullah SAW dan mengundang mereka agar pindah ke Yatsrib. Mereka berjanji akan membela dan mempertahankan serta melindungi Rasulullah besert para pengikut dan keluarganya seperti melindungi keluarga mereka sendiri. Perjanjian ini disebut Perjanjian Aqabah II. Akhirnya, Rasululah SAW menyuruhlah sahabat-sahabat Nabi pindah bersama.2. Rencana pembunuhan Nabi saw oleh kaum Quraisy yang hasil kesepakatannya diputuskan oleh pemuka-pemuka Quraisy di Darun Nadwah. Mereka menyatakan bahwa :Mereka sangat khawatir jika Muhammad dan pengikutnya telah berkuasa di Yatsrib. Pasti Muhammad akan menyerang kafilah-kafilah dagang Quraisy yang pulang pergi ke Syam. Hal itu akan mengakibatkan kerugian bagi perniagaan mereka.Membunuh Nabi saw sebelum beliau ikut pindah ke Yatsrib. Dengan cara setiap suku Quraisy mengirimkan seorang pemuda tangguh sehingga apabila Rasulullah SAW terbunuh, keluarganya tidak akan mampu membela diri di hadapan seluruh suku Quraisy, kemudian mengepung rumah Nabi SAW dan akan membunuhnya di saat fajar, yakni ketika Rasulullah SAW akan melaksanakan sholat Subuh.Rencana-rencana tersebut diketaui oleh Nabi saw dan para pemuda Qurasy terkacoh. Karena yang tidur adalah Ali bin Abi Thalib bukan Rsulullah SAW. Rasulullah SAW sudah berangkat lebih awal dan sudah mengetahu kejahatan itu sebelum para pemuda Quraisy datang. Mereka mengejar dan menjelajahi seluruh kota untuk mencari Nabi saw tetapi hasilnya nihil. Kemudian Nabi bersama pengikutnya melanjutkan perjalanannya menelusuri pantai laut meraC. Akhir Periode Dakwah Rasulullah Di Kota MekahDengan berpindahnya Nabi saw dari Mekkah maka berakhirlah periode pertama perjalanan dakwah beliau di kota Mekkah. Lebih kurang 13 tahun lamanya, Beliau Beliau berjuang antara hidup dan mati menyerukan agama Islam di tengah masyarakat Mekkah dengan jihad kesabaran, harta benda, jiwa dan raga.Sebelum memasuki Yatsrib, Nabi saw singgah di Quba selama 4 hari beristirahat, Nabi mendirikan sebuah masjid quba dan masjid pertama dalam sejarah Islam. Tepat pada hari Jumat 12 Rabiul awal tahun 1 Hijrah bertepatan pada 24 September 6 M. Merekamendapat sambutan penuh haru, hormat, dan kerinduan diiringi puji-pujian dari seluruh masyarakat Madinah. Nabi saw mengadakan shalat Jumat yang pertama kali dalam sejarah Islam dan Beliaupun berkhotbah di hadapan muslimin Muhajirin dan Anshar.Sejak Saat itu, Kota Yastrib berubah namanya menjadi Madinah Nabi (Madinah Rasul) selanjutnya kota itu disebut Madinah. Orang-orang yang pindah atau hijrah mendapat sebutan kaum Muhajirin artinya pendatang. Adapun penduduk asli disebut Anshar artinya pembela. Adapun penduduk kota Madinah itu sendiri terdiri dari dua golongan yang berbeda, yaitu :Golongan Arab yang berasal dari selatan yang terdiri dari suku Aus dan KhazrajGolongan yahudi, yaitu orang-orang Israel yang berasal dari utara (Palestina). Kebiasaan orang-orang Yahudi ini selalu membangga-banggakan diri pada penduduk asli dan sering mengadu domba antara suku Aus dan Khazraj sekadar mengambil keuntungan dari hasil penjualan senjatanya.Peristiwa hijrah ini amat penting artinya bagi Islam dan kaum muslim karena hijrahnya Nabi SAW dari Mekah ke Madinah dijadikan sebagai awal permulaan tahun Hijriyah. Dengan hijrahnya kaum muslim, terbukalah kesempatan bagi Nabi SAW untuk mengatur strategi membentuk masyarakat muslim yang bebas dari ancaman dan tekanan. Beberapa strategi dalam hal tersebut adalah mengadakan perjanjian saling membantu antara kaum muslim dengan kaum nonmuslim dan membangun kerja sama, baik dibidang poitik, ekonomi, sosial, serta dasar-dasar daulah Islamiyah. Dakwah Rasulullah periode Madinah dapat mewujudkan masyarakat muslim di Madinah yang adil dan makmur sehingga menjadi prototipe masyarakat ideal atau yang sering disebut masyarakat madani. Beliau juga turut berjuang dalam memelihara dan mempertahankan masyarakat yang dibinyanya itu dari segala macam tantangan, baik yang berasal dari dalam maupun dari luar.D. Substansi dan strategi dakwah Raslullah SAW. Periode MadinahAdapun substansi dan strategi dakah Rasulullah saw antara lain:1. Membina masyarakat Islam melalui pertalian persaudaraan antara kaum Muhajjirin dengan kaum Anshar. Kaum Muhajirin yang jauh dari sanak keluarga dan kampung halaman mereka dipersaudarakan dengan kaum Anshar secara ikhlas dan hanya mengharap keridaan Allah SWT. Sebagai contoh, Abu Bakar dipersaudarakan dengan Harisah bin Zaid, Jafar bin Abi Thalib dipersaudarakan dengan Mu’az bin Jabal, dan Umar bin Khattab dipersaudarakan dengan Itbah bin Malik. Begitu seterusnya sehingga setiap orang dari Kaum Anshar dipersaudarakan dengan kaum Muhajirin.2. Memellihara dan mempertahankan masyarakat Islam Dalam upaya menciptakan suasana tentram dan aman agar masyarakat muslim yang dibina itu dapat terpelihara dan bertahan, Rasulullah SAW membuat perjanjian persahabatan perdamaian dengan kaum Yahudi yang berdiam di kota Madinah dan sekitarnya. Tindakan ini belum pernah dilakukan oleh nabi dan rasul sebelumnya. Isi perjanjiannya sebagai berikut :a. Kebebasan beragama bagi semua golongan dan masing-masing golongan mempunyai wewenang penuh terhadap anggits golongannya.b. Semua lapisan, baik muslim maupun Yahudi harus tolong menolong dan saling mebantu untuk melawan siapa saja yang memerangi mereka. Semua wajib mempertahankan kota bila ada serangan dari luarc. Kota Madinah adalah ota suci yang wajib dihormati oleh mereka yang terikat dengan perjanjian itu. Apabila terjadi perselisihan antara muslim dan Yahudi, maka urusan itu diserahkan kepada Allah SWT dan rasul(Al Qur’an dan sunah).d. Mengakui dan mentaati kesatuan pimpinan untuk kota Madinah yang disetujui dipegang oleh Nabi Muhammad SAW.3. Meletakkan dasar-daar politik ekonomi dan sosial untuk masyarakat Islam. Melalui wahyu yang turun di kota Madinah dimana sebagian besar berkaitan dengan pembinaan hukum Islam, Nabi Muhammad SAW dapat menetapkan dasar-dasar yang kuat bagi masyarakat muslim dalam berbagai aspek kehidupan, baik di lapangan politik,ekonomi, sosial, dan lain-lain.Dengan diletakannya dasar-dasar yang berkala ini masyarakat dan pemerintahan Islam dapat mewujudkan nagari “ Baldatun Thiyibatun Warabbun Ghafur “ dan Madinah disebut “ Madinatul Munawwarah ”.E. Hikmah Sejarah Dakwah Rasulullah SAW. Periode MadinahHikmah sejarah dakwah Rasulullah SAW antara lain :1. Dengan persaudaraan yang telah dilakukan oleh kaum Muhajirin dan kaum Anshardapat memberikan rasa aman dan tentram.2. Persatuan dan saling menghormati antar agama3. Menumbuh-kembangkan tolong menolong antara yang kuat dan lemah, yang kaya dan miskin4. Memahami bahwa umat Islam harus berpegang menurut aturan Allah swt5. memahami dan menyadaribahwa kita wajib agar menjalin hubungan dengan Allah swt dan antara manusia dengan manusia6. Kita mendapatkan warisan yang sangat menentukan keselamatan kita baik di dunia maupun di akhirat.7. Menjadikan inspirasi dan motivasi dalam menyiarkan agama Islam8. Terciptanya hubungan yang kondusifF. Sikap dan PerilakuSikap dan perilaku yang mencerminkan dakwah Rasulullah SAW antara lain :1. mengimani dengan sebenar-benarnya bahwa Muhammad saw adalah rasul dan nabi penutup para nabi2. Mencintai Rasullulah saw3. mensosialisasikan sunnah Nabi saw4. Gemar dan senang membaca buku sejarah nabi-nabi5. Memelihara silaturahmi dengan sesama manusia6. Berkunjung ke tanah suci Mekkah atau Madinah untuk melihat/ menapak tilas perjuangan Nabi Muhammad saw7. Mempelajari dan memahami Al Quran dan hadis-hadisnya8. Senantiasa berjihad dijalan Allah9. Aktif/ikut serta dalam acara kepanitiaan untuk memperingati hari-hari besar Islam10. Merawat dan melestarikan tempat ibadah (masjid)11. Menekuni dan mempelajari warisan Nabi saw- See more at: http://brendaandreansyah16.blogspot.co.id/2013/11/sejarah-dakwah-rasulullah-saw-pada.html#sthash.x0Kj6EKU.dpuf

SAHABAT RASULULOH MATERI AGAMA SEMESTER 2

Gubi:Rahmat

Dari Abi Dzar ra. berkata bahwa Rasulullah SAW masuk ke rumah Aisyah ra. dan beliau bersabda, “Wahai Aisyah, maukah kamu kuberikan kabar gembira? Ayahmu (Abu Bakar Ash-Shiddiq ra.) di surga, temannya adalah Nabi Ibrahim as. Umar di surga dan temannya adalah Nabi Nuh as., Utsman di surga dan aku temannya. Ali di surga dan temannya adalah Yahya bin Zakaria. Thalhah di surga dan temannya Nabi Daud as. Az-zubair di surga dan temannya Nabi Ismail as. Sa’d bin Abi Waqqash di surga dan temannya Nabi Sulaiman bin Daud. Said bin Zaid di surga dan temannya Musa bin Imran. Abdurrahman bin Auf di surga dan temannya Isa bin Maryam. Abu Ubaidah bin Al-Jarrah di surga dan temannya Idris as. Wahai Aisyah, aku junjungan para nabi, ayahmu shiddiqin yang palingutama dan kamu adalah ummul mukminin.”Dalam Riwayat Hadist Yang lain :Dari Said bin Zaid ra. berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda,”10 orang pasti masuk surga. Abu Bakar di surga, Umar di surga, Utsman di surga, Ali di surga, Az-Zubair, Thalhah, Abdurrahman bin ‘Auf, Abu ‘Ubaidah ibnul Jarrah, Sa’d bin Abi Waqqash.” (Said bin Zaid) terdiam dan karena Rasulullah tidak menyebutkan yang ke-10. Ketika Said Bin Zaid menanyakan siapakah yang ke-10, beliau menjawab bahwa orang itu adalah dirinya ( Said bin Zaid ) sendiri. ” (HR At-Tirmizy)Dalam Riwayat Hadist Yang lain :Dari Abduurahman bin ‘Auf ra. berkata bahwa Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Abu Bakar di surga, Umar di surga, Utsman di surga, Ali di surga, Thalhah di surga, Az-Zubair di surga, Abdurrahman bin ‘Auf di surga, Sa’d bin Abi Waqqash di surga, Said bin Zaid bin ‘Amru bin Nufail di surga, dan Abu ‘Ubaidah ibnul Jarrah di surga.” (HR At-Tirmizy dan Al-Baghawi dalam Al-Mashabih fil Hisan)1. Abu Bakar as Siddiq raNama aslinya adalah Abdullah bin abi Quhafah.-Ayahnya, Abu Quhafah  yang nama aslinya adalah Usman bin Amir bin Amr bin Ka’b bin Sa’d bin Taim bin Murrah bin Ka’b bin Lu’ai bin GhalibatTaimiy al Qurosy bertemu silisilah/ keturunan dengan Rasulullah saw di Murrah bin Ka’b.-Ibu Abu Bakar adalah Ummul Khair Salma binti Shokhr bin Amir bin Ka’b bin Sa’d bin Taim bin Murrah-usia beliau 63 tahun, sama seperti Rasulullah saw. Dia termasuk orang yang  pertama  masuk  islam.  Manusia  terbaik  setelah  Rasulullah  saw. Mengemban kekhilafahan selama 2,5 tahun. Riwayat-riwayat  lain menyebutkan 2 tahun 4 bulan kurang 1 hari; 2 tahun;20 bulan– Putera-puterinyanyaa  .Abdullah,  awal  masuk  islam  sehingga  termasuk  sahabat.  Diasaat Rasulullah  saw dan Abu Bakar bersembunyi di dalam goa menghindari kejaran kafir Quraisy, ia  pernah masuk goa itu juga. Dia terkena anak panah di Thaif, meninggal di saat ayahnya mengemban khilafah.b. Asma’, pemilik dua ikat pinggang. Istri Zubeir bin Awwam. Hijrah ke Madinah di  saat mengandung Abdulllah bin Zubeir. Sehingga Abdullah merupakan  orang  islam  pertama  yang  lahir  setelah  hijrah.  Ibu  Asma’ adalah Qutailah binti Abdul Uzza berasal dari Bani Luay meninggal dalam keadaan kafir.c dan d. Aisyah binti as-Siddiq, istri NabiIa memiliki saudara seayah dan seibu yaitu Abdurrahman bin Abu Bakar, yang  berada  di  barisan  kaum  musyrikin  pada  perang  Badar,  namun setelah itu ia masuk islam. Ibu Aisyah adalah Ummu Ruman binti Amir bin Uaimir bin Abdu Syams bin Attab bin Udzinah bin Subai’ bin Duhman bin al Harits. Masuk islam, dan ikut hijrah ke madinah  dan wafat di zaman Rasulullah sawCucu Abu Bakar: Abu Atik Muhammad bin Abdurrahman lahir di zaman Rasulullah saw,termasuk sahabat. Sehingga kami tidak tahu keluarga  lain (selain Abu Bakar) yang  dengan empat keturunan, semuanya tergolong sahabat (ayah Abu Bakar-Abu Bakar-Abdurrahman-Abu Atik)e. Muhammad bin Abu Bakar. Lahir pada zaman haji wada’. Meninggal di Mesir  dan  dikuburkan   disana. Ibunya  adalah      Asma’     binti    Umais    al Khots’amiyyah.f. Ummu Kultsum binti Abu Bakar.Lahir setelah Abu Bakar wafat. Ibunya adalah Habibah, riwayat lain menyebutkan Fakhitah binti Kharijah bin Zaid bin Abu Zuhair al Anshari. Ia dinikahi Thalhah bin UbaidillahKeenam putera-puteri  Abu Bakar adalah sahabat Nabi, kecuali  Ummu Kultsum.  Sementara  Muhammad  lahir  masih  zaman  Nabi.  Abu  Bakar wafat pada tanggal 27 Jumadil Akhir 13H.2. Abu Hafs Umar bin Khatab ra-Umar bin Khattab bin Nufail bin Abdil Uzza bin Riyah bin Abdullah bin Qurth bin Razakh bin Adiyy bin Ka’b bin Lu’ai bin Ghalib.Bertemu silisilah/ keturunan dengan Rasulullah saw di Murrah bin Ka’b.-Ibunya adalah Khantamah binti Hasyim. Riwayat lain menyebutkan bintiHisyam bin al Mughirah bin Abdullah bin Umar bin Makhzum.-Umar masuk islam di Mekah, dan mengikuti seluruh peperangan bersama Rasulullah saw-Putera-puteri Umar1.Abu Abdurrahman AbdullahMasuk Islam pada awal datangnya Islam. Berhijrah bersama ayahnya. Dan dia termasuk sahabat pilihan.2.  Hafshah, istri Nabi sawIbu Hafshah adalah Zaenab binti Math’un3.  Ashim bin UmarLahir pada zaman Rasulullah saw. Ibunya adalah Ummu Ashim Jamilah binti Tsabit bin Abi al Aqlah4&5. Zaid al Akbar bin Umar, dan Ruqayyah putri Ummu Kultsum binti Alibin Abi Thalib.6. Zaid al Ashghar dan Abdullah, keduanya putera Ummu Kultsum bintiJarwal al Khuzza’i7&8.Abdurrahman al Akbar bin Umar dan Abdurrahman al Ausath, Abu Syahmah yang didera akibat minum khomr. Ibunya adalah Ummu Walad yang juga disebut Lahyah.9. Abdurrahman al Ashghar bin Umar. Ibunya adalah Ummu Walad yang juga disebut Fakihah.10. Iyadh bin Umar. Ibunya adalah Atikah binti Zaid bin Amr bin Nufail.11. Abdullah al Ashghar bin Umar. Ibunya adalah Saidah binti Rafi’ alAnshariyyah. Dari Bani Amr bin Auf12. Fathimah binti Umar. Ibunya adalah Ummul Hakim binti Harits binHisyam13. Ummul Walid binti Umar. Tetapi kebenaran masih perlu diteliti lagi.14. Zaenab binti Umar. Saudara Abdurrahman al Ashghar bin Umar.– Umar mengemban kekhalifahan selama 10 tahun 6,5 bulan. Terbunuh pada akhir DzulHijjah 23 Hijriyah, pada usia 63 tahun sesuai dengan usia Rasulullah saw. Akan tetapi ada perselisihan pendapat tentang usia beliau ini.3. Abu Abdullah Ustman bin Affan raIa adalah cucu dari Abu al Ash bin Umayyah bin Abdu Syams bin Abdu Manaf.  Nasab  keturunannya  bertemu  dengan  Rasulullah  saw di  Abdu Manaf, yang merupakan kakek ke lima.Nam ibunya  adalah  Arwa  binti  Kuraiz  bin  Rabiah  bin  Habib  bin  Abdi Syams bin  Abdu Manaf. Sementara Ibnya adalah putri Ummul Hakim al Baidha’ binti Abdul Muthalib.Utsman masuk islam pada awal datangnya islam di Mekah. Melakukan hijrah 2 kali (Habasayah dan Medinah). Menikahi 2 puteri Rasulullah saw. Mengemban kekhilafahan  selama 12 tahun kurang 10 hari. Ada riwayat menyebutkan kurang12 hari.Terbunuh  pada 18 Dzul Hijjah tahun ke-35Hijriah  ba’da Ashar. Saat itu ia sedang puasa. Ia meninggal pada usia 82 tahun.Putera-puteri Beliau:1.  Abdullah al akbar, dilahirkan oleh Ruqayyah, puteri Rasulullah saw.Meninggal dunia pada usia 6 tahun. Rasulullah saw ikut masuk liang lahat saat penguburannya.2.  Abdullah al  Ashghar, dilahirkan oleh Fakhitah binti  ‘Azwan, saudariUtbah3.  ,4,5 dan 6.Umar, Khalid, Aban dan Maryam. Mereka dilahirkan oleh Ummu  Amr  binti  Jundab  bin  Amr  bin  Humamah  dari  kabilah  Azd daerah Daus7,8 dan 9. al Walid, Said dan Ummu Amr. Mereka dilahirkan oleh Fatimah binti Walid  bin  Abdu  Syams  bin  Mughirah bin  Abdullah  bin  Umar  bin Makhzum.10. Abdul Malik. Dia tidak mempunyai keturunan. Meninggal dunia tatkala telah dewasa. Dia dilahirkan oleh Ummul Banin binti Uyainah bin Hisn bin Hudzaifah bin Zaid11, 12, 13. Aisyah, Ummu Aban dan Ummu Amr. Mereka dilahirkan olehRamlah binti Syaibah bin Rabiah14,15,16. Ummu Khalid, Arwa dan Ummu Aban as Sughra. Mereka dilahirkan oleh Nailah binti Farafishah bin Ahwas  bin Amr bin Tsa’labah bin Harits bin Hisn bin Dhamdham bin Adyy bin Janab bin Kalb bin Wabrah4. Abu al Hasan Ali bin Abi Thalib raDia adalah cucu Abdul Mutthalib, sepupu Rasulullah saw.Dia  dilahirkan  oleh  Fatimah  binti  Asad  bin  Hasyim  bin  Abdi  Manaf. Fatimah adalah wanita Bani Hasyim pertama yang melahirkan keturunan dari Bani Hasyim. Masuk Islam di Mekah lalu hijrah ke Madinah dan wafat pada zaman Rasulullah saw.Ali  bin  Abi  Thalib  menikah  dengan  Fatimah  puteri  Rasulullah  saw. Kemudian lahirlah hasan, Husein dan Muhassin dari pernihan ini. Tetapi Muhassin wafat tatkala masih kecil.-Putera-Puteri yang lain1.Muhammad bin Hanafiah. Ia dilahirkan oleh Khaulah binti Ja’far, dariBani Hanifah.2,3. Umar bin Ali dan saudirnya Ruqayyah al Kubro4.  Al Abbas al Akbar bin Ali, disebut juga asSaqa. Ia terbunuh bersama Husein5,6,7,8. Usman, Ja’far, Abdullah dan Banu Ali. Mereka saudara seayah dan seibu al Abbas al Akbar. Adapun ibu mereka adalah Ummul Banin al Kilabiyah.9,10. Ubaidullah dan Abu Bakar. Mereka tidak punya keturunan. Mereka dilahirkan oleh Laila binti Mas’ud anNahsyaliyyah11. Yahya bin Ali. Meninggal saat masih kecil. Lahir dari Asma’ binti Umais12. Muhammad bin Ali alAshghar ibumya adalah seorang budak yang bernama Daraj.13.,14. Ummul Hasan dan Ramlah. Mereka dilahikan Ummu Sa’d bintiUrwah bin Mas’ud ats Tsaqofi.15,16,17,18,19,20,21,22,23,24,25.Zaenab as Sughra, Ummu Kultsum as Sughra,  Ruqayyah as Sughra, Ummu Hani’, Ummul Kiram, Umu Ja’far (nama aslinya Jumanah),  Ummu Salamah, Maimunah, Khadijah, Fatimah, dan Umamah. Mereka ini dilahirkan dari para ibu yang berbeda-beda.Ali mengemban kekhilafahan selama 4 tahun 7 bulan lebih beberapa hari. Ada  beberapa  pendapat berbeda mengenai hari. Ia mati terbunuh saat usianya 63 tahun.  Ada beberapa riwayat lain menyebutkan 53tahun, 58 tahun, 57 tahun. Pada saat itu disebut tahun Jama’ah, tahun 40 H.5. Abu Muhammad Thalhah bin Ubaidillah raIa cucu Usman bin Amr bin Ka’b bin Sa’d bin Taim bin Murrah bin Ka’b bin Luayy bin Ghalib. Bertemu silisilah / keturunan dengan Rasulullah saw di Murrah bin Ka’b.-Ibu ThalhahAdalah Sha’bah binti Khadrami, saudari al Ala’ bin Khadrami. Nama asli al Khadrami adalah Abdullah bin Abbad bin Akbar bin Auf bin Malik bin Uwaif bin Khazraj bin Iyadh  bin Sidq. Ibunya masuk islam dan wafat dalam islam.Thalhah masuk islam pada awal datangnya islam di Mekah. Turut serta dalam Perang  Uhud dan peperangan setelahnya. Dia tidak turut dalam Perang  Badar  karena  saat  itu  ia  di  Syam  untuk  berdagang.  Tetapi Rasulullah  saw  memberikannya  harta   rampasan  perang  Badar  dan menetapkannya sebagai ahli Badar.-Diantara Putera-Puterinya:1,2. Muhammad asSajjad,dan ImranMuhammad asSajjad terbunuh bersama ayahnya.Kedua putera tersebut dilahirkan Hamnah binti Jahsy3. Musa bin Thalhah. Dilahirkan Khaulah binti Qo’qo’ bin Ma’bad binZurarah.4,5,6. Ya;kub, Ismail, Ishaq.mereka dilahirkan Ummu Aban binti Utbah binRabiah7,8. Zakaria dan Aisyah. Dilahirkan Ummu Kultsum binti Abu Bakar asShiddik ra9. Ummu Ishaq binti Thalhah. Dilahirkan Ummul Haris binti Qasamah binHandzalah at Thaiyyah.Seluruh Putera puteri Thalhah 11 orang. 2 anak yamg lain ada riwayat yang menyebutkan Usman dan Shalih, namun riwayat kurang kuat. Thalhah terbunuh pada Perang Jamal pada tahun 36 H. Saat itu ia berusia62 tahun.6. Abu Ubaidillah Zubair bin Awwam raIa cucu Khuwailid bin Asad bin Abdul Uzza bin Qushayy bin Kilab. Nasab keturunannya bertemu dengan Rasulullah saw di Qushayy bin Kilab, yang merupakan kakek ke lima.-Ibunya:Shafiyyah binti Abdul Mutthalib, bibi Rasulullah saw. Masuk Islam danHijrah ke Madinah.Zubeir berhijrah dua kali (Habasayah dan Medinah).dan ia shalat dua kiblat (sebelum dirubah menghadap ka’bah, dahulu kaum muslimin shalat menghadap masjidil Aqsa). Ia adalah orang yang pertama kali menghunus pedangnya di perang fi sabilillah . Ia disebut hawaryy Rasulullah saw.– Diantara Putera-Puterinya:1. Abdulllah, ia merupakan orang islam pertama yang lahir setelah hijrah.2,3,4,5,6,7,8.  Al  Mundzir,Urwah,Ashim,  al  Muhajir,  Khadijah  al  Kubro, Ummul Hasan, Aisyah . Kedelapan anak tersebut dilahirkan Asma’ binti Abu Bakar ra.8,10,11,12,13. Khalid, Amr, Habibah, Saudah, Hindun. mereka dilahirkan Ummu Khalid binti Khalid bin Said bin al Ash.14,15,16.  Mush’ab,  Hamzah,  Ramlah.  mereka  dilahirkan  Rabbab  binti Unaif al Kalbiyyah.17,18,19. Ubaidah, Ja’far, Hafshah mereka dilahirkan Zaenab binti Bisyr dari Bani Qais bin Tsa’labah.20 Zaenab binti Zubair. ia dilahirkan Ummu Kultsum binti Uqbah bin Abi Mu’aith21. Khadijah asShughra. ia dilahirkan alJalal binti Qais dari Bani Asad binKhuzaimah.Seluruh putera puteri Zubeir 21 orang.Ia terbunuh pada Perang Jamal pada tahun 36 H. Saat itu ia berusia 67 tahun.Riwayat lain 66 tahun.7. Sa’ad bin Abi Waqas raNama Abi Waqas adalah Malik bin Uhaib bin Abdi Manaf bin Zuhrah bin Kilab.  Bertemu silisilah/ keturunan dengan Rasulullah saw di Kilab bin Murrah.-Ibunya: Hamnah binti Sufyan bin Umayyah bin Abdu Syams bin AbdiManafSa’ad masuk islam pada awal  datangnya Islam di Mekah. Ia berkata:“Saya adalah orang ketiga  yang masuk Islam“Turut  serta  dalam Perang  Badar  dan  seluruh  peperangan  setelahnya bersama Rasulullah saw. Ia adalah orang yang pertama kali melontarkan anak panahnya di  perang fi sabilillah. Adapun lontaran anak panahnya diarahkan pada sebuah pasukan  yang di dalamnya terdapat Abu Sofyan. Pertemuan 2 pasukan itu terjadi  dekat  Rabigh  di awal tahun pertama Rasulullah saw datang di Madinah.– Diantara Putera-Puterinya:1. Muhammad, ia dibunuh al Hajjaj2. Umar, dibunuh al Muhtar bin Abi Ubaid3,4 Amir da Mus’ab. Mereka berdua meriwayatkan hadis5,6,7. Umair, Shalih, Aisyah mereka Bani Sa’dWafat  di  istananya  di  Aqiq,  yang  jaraknya  10 mil  dari  Madinah. Lalu jenazahnya dipikul ke Madinah. Itu terjadi tahun 55 H. saat itu ia berusia70 tahun lebih. Ia merupakan orang yang terakhir meninggal diantara 10 orang yang mendapat kabar gembira masuk surga.8. Abu al ‘Awar Said bin Zaid bin Amr raIa cucu Nufail  bin Abdul Uzza bin Riyah bin Abdullah bin Qurt bin Razah bin  Adyy  bin  Ka’b  bin  Luayy  bin  Ghalib.  Bertemu  silisilah/  keturunan dengan Rasulullah saw di Ka’b bin Luayy.Ibunya: Fatimah binti Ba’jah bin Umayyah bin Khuwailid, dari Bani Mulaih dari Khuzaah.Said bin Zaid adalah sepupu Umar bin Khatthab ra, dan menikah dengan saudara Umar, Ummu Jamil binti Khattab.Ia masuk islam pada awal datangnya islam di Mekah.Namun ia tidak turut dalam Perang Badar.Diantara Puteranya adalah Abdullah, seorang penyair.Zubeir  bin  Bakkar  berkata:  Said  anaknya  sedikit,  dan  diantar mereka tinggal di luar Madinah.Said meninggal tahun 51 H. saat itu ia tengah berusia lebih dari 70 tahun9. Abu Muhammad Abdurrahman bin Auf bin Abdi Auf raIa cucu Ibnu Abd bin al Haris bin Zuhrah bin Kilab. Bertemu silisilahnya dengan Rasulullah saw di Kilab bin Murrah.Ibunya bernama as Syifa’. Riwayat lain menyebutkan al’Anqa’binti Auf binAbdul Harits bin Zuhrah.ia masuk Islam dan hijrahAbdurrahman bin Auf  masuk Islam pada awal datangnya Islam di Mekah. Turut  serta  dalam Perang  Badar  dan  seluruh  peperangan  setelahnya bersama Rasulullah saw. Dalam riwayat    sahih    disebutkan      bahwa Rasulullah saw pernah menjadi  makmum shalat padanya saat Perang Tabuk.– Diantara Putera-Puterinya:a. Salim al Akbar, meninggal sebelum datangnya Islam b. Ummul Qasim, lahir pada zaman Jahiliyahc.    Muhammad,     lahir    setelah     datangnya     Islam.     Dengan     nama    ini Abdurrahman dijuluki (abu Muhammad)d, e, f. Ibrahim, Humaid dan Ismail. mereka dilahirkan Ummu Kultsum binti Uqbah bin Abi Mua’ith bin Abi Amr bin Umayyah bin Abdu Syams bin Abdi ManafUmmu Kultsum termasuk wanita yang hijrah dan salah seorang yang telah baiat pada  Rasulullah saw. Dan seluruh putera Abdurrahman yang lahir darinya, menjadi perawi hadis.Urwah bin Abdurrahman, terbunuh di Afrika. Ia dilahirkan         Nuhairah binti Hani’ bin Qabishah bin Mas’ud bin Sya’banHalim al Asghar, terbunuh di Afrika .Ia dilahirkan Sahlah binti Suhail bin Amr. Ia saudara seibu Muhammad bin AbuHudhaifah bin Utbah Abdullah al Akbar, terbunuh di Afrika. Ibunya dari bani Abdil Ashal. Abu Bakar bin Abdurrahman dan Abu  Salamah al Fakih, ia Abdullah al Ashghar.  Ibunya adalah Tumadhir binti  al  Ashbagh alKalbiyyah. Ia wanita dari Bani Kalbiy pertama yang dinikahi lelaki Quraisy. Abdurrahman  bin     Abdurrahman   dan  Mus’ab bin  Abdurrahman. Mush’ab  pernah  menjadi  tawanan  polisi  Marwan  bin  Hakam   di Madinah.Abdurrahman meninggal di Madinah, dan dimakamkan di Baqi’ tahun 32 H saat kekhalifahan Usman bin Affan.Usman ikut menyolati jenazahnya. Ia wafat pada usia 72 tahun.10. Abu Ubaidah Amir bin Abdullah bin al Jarrah raIa cucu Hilal bin Uhaib bin Dhabbah bin al Harrits bin Fihr bin Malik. Dilahirkan Ummu Ghanm binti Jabir bin Abdul Uzza bin Amir bin Umairah bin Wadi’ah bin Al Harits bin  Fihr. Dalam riwayat lain: Umaimah binti Ghanm bin Jabir bin Abdul Uzza. Bertemu  silisilah/ keturunan dengan Rasulullah saw di Fihr bin Malik.Abu Ubaidah masuk islam pada awal datangnya islam di Mekah, sebelum Rasulullah saw masuk Darul Arqam. Turut serta dalam Perang Badar dan beberapa peperangan  setelahnya bersama Rasulullah SAW. Pada saat Perang  Uhud,  ia  mencabut  dua  gelang  (dari  rajutan  baju  besi)  yang menancap  di  wajah  Rasulullah  saw  dengan  gigi  depannya.Akibatnya, tanggallah 2 giginya-Keturunan Abu Ubaidah ra:Hanya 2 putera, yaitu Yazid dan Umar. Namun mereka meninggal, dan tak terdapat lagi penerus generasi Abu Ubaidah.–    Wafatnya:–    Abu Ubaidah ra wafat karena wabah penyakit tha’un amwas pada tahun 18 H. Ia dimakamkan di Ghour Baisan di Desa Amta’. Saat itu usianya 58 tahun. Muadz bin Jabal ra ikut menshalati jenazahnya. Ada riwayat lain menyebutkan Amr bin A’sh pun ikut.Pada saat Perang Badar Abu Ubaidah membunuh ayahnya yang saat itu masih kafir. Karena peristiwa ini Allah menurunkan ayat:

Sejarah


Sejarah (bahasa Yunaniἱστορίαhistoria, yang berarti "penyelidikan, pengetahuan yang diperoleh melalui penelitian")adalah studi tentang masa lalu, khususnya bagaimana kaitannya dengan manusia. Dalam bahasa Indonesia sejarah babadhikayatriwayat, atau tambo dapat diartikan sebagai kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau atau asal usul (keturunan) silsilah, terutama bagi raja-raja yang memerintah. Ini adalah istilah umum yang berhubungan dengan peristiwa masa lalu serta penemuan, koleksi, organisasi, dan penyajian informasi mengenai peristiwa ini. Istilah ini mencakup kosmikgeologi, dansejarah makhluk hidup, tetapi seringkali secara umum diartikan sebagai sejarah manusia. Para sarjana yang menulis tentang sejarah disebut ahli sejarah atau sejarawan. Peristiwa yang terjadi sebelum catatan tertulis disebut Prasejarah.
Sejarah juga dapat mengacu pada bidang akademis yang menggunakan narasi untuk memeriksa dan menganalisis urutan peristiwa masa lalu, dan secara objektif menentukan pola sebab dan akibat yang menentukan mereka.Ahli sejarah terkadang memperdebatkan sifat sejarah dan kegunaannya dengan membahas studi tentang ilmu sejarah sebagai tujuan itu sendiri dan sebagai cara untuk memberikan "pandangan" pada permasalahan masa kini.
Cerita umum untuk suatu budaya tertentu, tetapi tidak didukung oleh pihak luar (seperti cerita seputar Raja Arthur) biasanya diklasifikasikan sebagai warisan budaya ataulegenda, karena mereka tidak mendukung "penyelidikan tertarik" yang diperlukan dari disiplin sejarah Herodotus, abad ke-5 SM ahli sejarah Yunani dalam masyarakat Barat dianggap sebagai "bapak sejarah", dan, bersama dengan kontemporer Thucydides, membantu membentuk dasar bagi studi modern sejarah manusia. Kiprah mereka terus dibaca hari ini dan kesenjangan antara budaya Herodotus dan Thucydides militer yang berfokus tetap menjadi titik pertikaian atau pendekatan dalam penulisan sejarah moderen. Dalam tradisi Timur, sebuah riwayat negara Chun Qiu dikenal untuk dikompilasi mulai sejak 722 SM meski teks-teks abad ke-2 SM selamat.
Pengaruh kuno telah membantu penafsiran varian bibit sifat sejarah yang telah berkembang selama berabad-abad dan terus berubah hari ini. Studi modern sejarah mulai meluas, dan termasuk studi tentang daerah tertentu dan studi topikal tertentu atau unsur tematik dalam penyelidikan sejarah. Seringkali sejarah diajarkan sebagai bagian dari pendidikan dasar dan menengah, dan studi akademis sejarah adalah ilmu utamadalam penelitian di Universitas.

Pengertian dakwah

Gubi:Budi ismanto

Dakwah (Arab: دعوة‎, da'wah; "ajakan") adalah kegiatan yang bersifat menyeru, mengajak dan memanggil orang untuk beriman dan taat kepada Allah sesuai dengan garis aqidah, syari'at dan akhlak Islam. Kata dakwah merupakan masdar (kata benda) dari kata kerja da'a yad'u yang berarti panggilan, seruan atau ajakan.


mtk Sejarah trigeometri

Guru:bu tati

KonsepSunting

Dasar dari Trigonometri adalah Konsep kesebangunan segitiga siku-siku. Sisi-sisi yang bersesuaian pada dua bangun datar yang sebangun memiliki perbandingan yang sama. Pada geometri Euclid, jika masing-masing sudut pada dua segitiga memiliki besar yang sama, maka kedua segitiga itu pasti sebangun.[1] Hal ini adalah dasar untuk perbandingan trigonometri sudut lancip. Konsep ini lalu dikembangkan lagi untuk sudut-sudut non lancip (lebih dari 90 derajat dan kurang dari nol derajat).

KegunaanSunting

Ada banyak aplikasi trigonometri. Terutama adalah teknik triangulasi yang digunakan dalam astronomi untuk menghitung jarak ke bintang-bintang terdekat, dalam geografi untuk menghitung antara titik tertentu, dan dalamsistem navigasi satelit.

Pengertian trigeometri

Guru:Bu tati

Trigonometri (dari bahasa Yunani trigonon = tiga sudut dan metro = mengukur) adalah
sebuah cabang matematika yang berhadapan dengan sudut segitigadan fungsi trigonometrik seperti sinus, cosinus, dan tangen. Trigonometri memiliki hubungan dengan geometri, meskipun ada ketidaksetujuan tentang apa hubungannya; bagi beberapa orang, trigonometri adalah bagian dari geometri.

Selasa, 21 Maret 2017

kisah dan perjuangan Nabi Muhammad SAW

Assalammu’alaikum wr,wb. Hai Para Pejuang Islam yang dirahmati Allah. Kali ini penulis ingin berbagi cerita tentang kisah nabi kita nih, siapa ayoo….??. Yap, penulis akan menceritakan tentang “Kisah Nabi Muhammad SAW”. Waw pasti seru kan kedengarannya..!!
Nabi Muhammad SAW
Nabi Muhammad SAW adalah anak Abdullah bin Abdul-Muthalib. Ibunya benama Aminah binti Wahab. Kedua orangtuanya itu berasal dari suku Quraisy yang terpandang dan mulia. Nabi Muhammad SAW lahir pada hari senin, 12 rabi’ul awwal tahun gajah (atau, 20 april 571 masehi). Dinamakan tahun gajah, karena ketika beliau lahir, kota Makkah diserbu oleh raja Brahahdan tentaranya dari negeri Habasyah dengan menunggang gajah. Mereka hendak menghancurkan Ka’bah karena iri hati terhadapnya. Tetapi Allah melindungi bangunan suci itu dan seluruh penduduk Makkah, dengan menjatuhkan bati-batu sijjil ( dari neraka yang amat panas) kepada tentara itu. Maka binasalah mereka semuanya.
Ketika Nabi Muhammad SAW masih di dalam kandungan ibunya, Abdullah, ayahnya, pergi ke negeri Syam (Siria) untuk berdagang. Tetapi, sepulang dari sana, ketika sampai di kota Madinah, ia menderita sakit dan wafat dalam usia 18 tahun. Abdullah dimakamkan di kota Madinah. Maka, Nabi Muhammad SAW dilahirkan ke dunia dlam keadaan yatim, di tengah-tenhgah masyarakat jahiliyah penyembah berhala, penindas kaum lemah, perampas hak orang, dan bahkan pembunuh kaum wanita.
Halimah as-Sa’diyah Menjadi IBU SUSU NABI MUHAMMAD SAW
Sudah menjadi adat bangsa Arab ketika itu, bahwa bayi sesorang disusukan oleh wanita lain. Begitu pula halnya Nabi Muhammad SAW. Beliau disususkan kepada seorang wanita dusun bernama Halimah as-Sa’diyah. Empat tahun lamanya beliau tinggal di dusun Bani Sa’ad bersama ibu susunnya itu.
Menjelang usia lima tahun, Halimah as-Sa’diyah mengembalikan Nabi Muhammad SAW kepada ibunya, karena telah terjadi peristiwa atas anak asuhnya itu yang mencemaskan hatinya. Ketika di dalam permainan bersama kawan- kawannya, Nabi Muhammad tiba-tiba didatangi dua laki-laki berpakaian serba putih , membaringkannya, kemudian melakukan sesuatu atas dada anak tersebut. Meskipun tidak sesuatu pun terjadi terhadap Nabi Muhammad SAW setelah peristiwa itu, namun Halikmah as-Sa’diyah amat khawatir. Maka ia segera bawa Nabi Muhammad SAW kembali kepada keluarganya di Makkah.
Di Bawah Asuhan Kakeknya, Abdul-Muthalib
Siti Aminah amat setia terhadap suaminya. Sering kali ia bersama anaknya pergi ke Madinah untuk berziarah ke makam suaminya, sekaligus bersilahturahmi kepada keluarganya, Bani Najjar, disana. Suatu kali, dala perjalanan pulang dari Madinah , seusai berziarah, Siti Aminah jatukh sakit di desa Abwa’ (antara Makkah dan Madijnah). Beberapa saat kemudian, ia wafat disana, meninggalkan Nabi Muhammad SAW yang ketika itu baru berusia 6 tahun. Mka jadilah Nabi Mhammad SAW yatim-piatu. Bersama Ummu Aiman, pembantunya, Nabi Muhammad SAW kembali ke Makkah. Beliau kemudian dipelihara oleh kakeknya, Abdul-Muthalib, hingga menjelang 9 tahun.

Di Bawah Asuhan Pamannya, Abu Thalib
Selama tiga tahu bersama kakeknya, Nabi Muhammad SAW akhirnya dipelihara oleh pamannya, Abu Thalib, karena kakeknya itu meninggal dunia. Abu Thalib adalah seorang sesepuh kaum Quraisy yang disegani oleh kaumnya. Meskipun demikian, dia bukanlah tergolong orang kaya. Abu Thalib hanyalah seorang pedagang biasa yang sering merantau ke negeri Syam bersama serombongan kafilah dagangnya
Ketika berusia 12 tahun, Nabi Muhammad SAW diajak oleh pamannya itu pergi berdagang ke Syam. Sampai di suatu dusun perbadatasan Syam, Abu Thalib bersama kemenakannay itu singgah di rumah seorang pendeta Nasrani yang soleh, bernama Bahira. Dari kitab Taurat dan Injil yang dipelajarinya, pendeta Bahira dapat mengetahui cirri-ciri kenabian yang ada pada diri Nabi Muahmmad SAW yang masih kecil itu. Mka dengan serta-merta, pendeta Bahira memberitahukan hal itu kepad Abu THalib seraya berkata : “Wahai saudaraku, sesungguhnya anakmu ini adalah manusia pilihan Allah, calon pemimpin umat manusia di dunia ini. Maka jagalah id baik-baik. Bawalah ia kembali, sebab aku khawatir ia diganggu oleh orang-orang Yahudi di negeri Syam. Bahkan, jika sekiranya kaum Yahudi itu mengetahui bahwa ia adalah calon Rasul Allah, maka tentulah ia akan membunuhnya.” Maka pulanhlah Abu Thalib ke Makkah bersama Nabi Muhammad SAW sebelum mereka sampai ke negeri Syam.
Berdagng Ke Negeri Syam
Setelah Nabi Muhammad SAW berusia hamper 25 tahun, Abu Thalib merasa bahwa kemekanannya itu telah cukup dewasa. Maka dipanggilnya Nabi Muhammad SAW, lalu ditawarkan kepadanya suatu pekerjaaan yang menguntungkan, seraya berkata : “Wahai anakku, sesungguhnya kita bukanlah keluarga yang beerkecukupan. Bahkan, kurasakan akhir-akhir ini kebutuhan kita semakin sulit didapat. Alangkah baiknya jika engkau pergi kepada Khadijah untuk meminta izinya membawa barang-barang dagangannya ke negeri Syam. Mudah-mudahan dari usaha itu engkau akan beroleh keuntungan yang besar.”
Nabi Muhammad SAW menyetujui usul pamannya, sebab beliau memaklumi sepenuhnya akan kesulitan yang dihadapi pamannya itu dalam menanggung beban belanja rumah tangganya. Segera beliau pergi kepada Siti Khadijah untuk meminta izinnya memperdagangkan dagangannya. Siti Kadijah adalah seorang janda kaya di Makkah. Ia dikenall sebagai wanita Quraisy yang mulia karena keturunan dan akhlaknya. Ia adalah waniita budiman, gemar membantu sesamanya, dan senantiasa menjaga kehormatan dirinya, sehingga mendapat gelar At-Thahirah (wanita suci).
Menanggapi permohona Nabi Muhammad SAW, Siti Khadijah tanpa piker panjang langsung menyambutnya dengan senang hati, karena ia telah cukup mengenal Nabi Muhammad SAW sebagia pemuda yang ramah, jujur, dan sopan-santun. Siti Khadijah amat kagum terhadap pemuda Muhammad. Lebih-lebih ketika ia mendengar sendiri dari Maisarah, bagaimana agungnya perangai Nabi Muhammad SAW selam di perjalanan maupun ketika berdagang. Maka berubahlah rasakagum itu menjadi rasa cinta.


Perkawinan Nabi Muhammad SAW dengan Siti Khadijah
Hubungan perdagangan antara Nabi Muhammad SAW dengan Siti Khadijah akhirnya diteruskan ke jenjang perkawinan. Rupanya, Allah SWT menghendaki demikian, karena ada banyak hikmah di balik itu. Dalam suatu upacara yang sederhana, dilangsungkannya akad nikah diantara keduanya, suatu pernikahan yang telah menorah lembaran sejarah islam. Ketika itu, Nabi Muhammad SAW berusia 25 tahun, sementara Siti Khadijah telah berusia hamper 40 tahun. Pernikahan ini membuahkan empat anak putri dan dua orang putra, masing-masing Zainab, Ruqayyah, Ummu Kaltsum, Fatimah, Qasim dan Abdullah. Tetapi, atas kehendak Allah SWT, kedua anak laki-laki beliau wafat ketika masih kanak-kanak.
Diangkat Menjadi Seorang Rasul
Selama hidup bersama Siti Khadijah, Nabi Muhammad SAW merasa bahagia dan tentaram. Meskipun kaya-raya, Siti Khadijah tidak pernah menampakkan keangkuhan dihadapan suaminya itu, bahkan ia amat merendakan hatinya. Nabi Muhammad SAW sering kali pergi ber-tahannuts ( menyendiri dan beeribadah) di Gua HIra, kira-kira 10 km jaraknya dari kota Makkah. Beliau biasa berdiam diri di gua itu selam beberapa hari, kemudian pulang kembali setelahnya.
Suatub ketika saat beliau sedang berdiam di Gua HIra, tiba-tiba  dating maliakat Jibril melingkupinya seraya berkata : “Bacalah!” Nabi Muhammad SAW menjawab sambil bergetar: “Aku tidak bisa membaca.” Jibril berkata lagi: “Bacalah!”” kembali Nabi Muhammad menjawab: “Aku tidak bisa membaca.” Untuk ketiga kalinya, Jibril berkata lagi: “Bacalah!” Dan lagi-lagi Nabi Muhammad SAW menjawab : “Aku tidak bisa membaca.”
Maka, berkatalah Jibril kemudian, seperti yang disebutkan dalam AL-Qur’an :
Artinya : Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dengan perantaraan kalam. DDia mengajarkan kepad amanusia apa yang tidak diketahuinya. (Al-Alaq : 1-5)
Setelah itu Jibril  menghilang. Nabi Muhammad SAW merasa amat ketakutan. Beliau segera meninggalkan gua itu dan kembali pulang sambil bergetar badannya. Sampai di rumah, dia berkata kepada istrinya : “Selimuti aku, selimuti aku, selimuti aku.” Khadijah hyang prihatin atas keadaan suaminya itu segera menidurkan nabi Muhammad SAW dan menyelimutinya seraya menenangkan hatinya. Setelah beristirahat beberapa saat, nabi Muhammad SAW lalu menceritaka kejadian yang dialaminyabitu kepada istrinya. Mendengar cerita suaminya, Siti Khadijah kemudian berkata : “Wahai Muhammad, tenangkanlah hatimu. Sesungguhnya Allah tidak akan menyia-nyiakanmu, sebab engkau adalah orang yang suka menolong, jujur, dan senantiasa menyambung tali persaudaraan.”
Siti Khadijah kemudian membawa Nabi Muhammad SAW kepada sepupunya yang bernama Waraqah bin Naufal, seorang ahli kitab yang benyak mempelajari Taurat dan Injil. Mendengar kisah Nabi Muhammad SAW, Waraqah kemudian berkata : “Sesungguhnya suamimu ini adalah calon Nabi dan Rasul Allah. Telah dsatang kepadanya malaikat Jibril yang juga pernah dating kepada Musa dan Isa.

Nabi Muhammad SAW Wafat
Dengan penuh rasa Syukur, Nabi Muhammad SAW mengakhriri tugasnya sebagai seorang Rasul, dengan mengislamkan seluruh penduduk Makkah, Madinah, dan daerah-daerah lain di seputar Jazirah Arabia. Setelah menderita sakit selama beberapa hari, pada tanggal 12 Rabi’ul Awwal tahun ke-11 Hijriyah, beliau berpulang ke rahmatullah dala usia 63 tahun. Nabi Muhmmad SAW dimakamkan di kota Madinah. Sebelumnya, beliau sempat berpesan kepada keluarganya, para sahabatnya, dan seluruh kaum Muslimin dengan sabdanya yang termasyur :
Telalh kutinggalkan untuk kalian dua perkara yang apabila kalian berpegang teguh kepadanya, niscaya tidak akan tersesat untuk selama-lamanya, yakni Kitabullah (Al-Qur’an) dan SSunnah Rasul-Nya.

perkembangan kehidupan Masyarakat prasejarah

Dewi Sartika

PERKEMBANGAN KEHIDUPAN MASYARAKAT PRASEJARAH

1.       ZAMAN BERBURU DAN MENGUMPULKAN MAKANAN TINGKAT SEDERHANA
CIRI-CIRI ZAMAN INI:
Ø Kegiatan mata pencaharian mereka adalah berburu dan mengumpulkan makanan.
Ø Hidup berkelompok dalam jumlah yang kecil
Ø Hidup berpidah-pidah tempat (nomaden), apabila sumber makanan berkurang
Ø Alat-alat yang di gunakan masih sangat sederhana, terbuat dari potongan batu, kayu, tulang.

2.     ZAMAN BERBURU DAN MEGUMPULKAN MAKANAN TINGKAT LANJUT
CIRI-CIRI ZAMAN INI:
Ø Manusia pada masa ini berburu dengan menggunakan alat berupa kapak batu, tongkat, dan tombak kayu.
Ø Tempat tinggalnya di gua-gua
Ø Hidup berpindah tempat dilakukan jika sumber makanan berkurang
Ø Alat-alat yang digunakan masih berbentuk kasar, terbuat dari tulang, batu, dan  tanduk yang lebih tajam dan tajam.

3.     ZAMAN BERCOCOK TANAM
CIRI-CIRI ZAMAN INI:
Ø Pola kehidupan mulai menetap di dataran rendah secara berkelompok dan sudah memilih pemimpin.
Ø Manusia pada masa ini, sudah mengenal cara bercocok tanam, mengolah tanah, dan memelihara hewan.
Ø Mereka mulai menguasai cara menyimpan makanan dan mengawetkan makanan secara sederhana.
Ø Mereka mengenal system kepercayaan terhadap roh nenek moyang dan kekuatan alam.sistem kepercayaan ini ditunjukkan melalui symbol-simbol gambar.
Ø Alat yang digunakan terbuat dari batu, bahan lainnya yang sudah di asah.

4.    ZAMAN PERUNDAGIAN
CIRI-CIRI
Ø Sudah terbentuk kelompok-kelompok kerja dalam bidang pertukangan.
Ø Adanya status keanggotaan masyarakat yang didasarkan pada tingkat kekayaan.
Ø Sudah mengenal teknik pengolahan logam, sehingga alat-alat upacara, senjata, dan peralatan kerja yang terbuat dari tembaga, perunggu, dan besi.
Ø Mereka sudah membuat perhiasan dari emas